Pemkot Balikpapan Rencana Bangun Embung Aji Raden
BALIKPAPAN, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Balikpapan, Suryanto memikirkan cara mengatasi krisis air ditahun-tahun mendatang terutama memasuki tahun 2020. Bersinergi dengan Pemkot Balikpapan berupaya menyediakan air bersih bagi warga Kota Minyak bersumber dari air baku yang ada di waduk atau embung Aji Raden, Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur.
Embung Aji Raden dinilai memiliki sumber air baku cukup besar mencapai 150 ltr/detik walaupun debitnya akan menurun ketika musim kemarau tiba, bagian Aset dan Perlengkapan serta Dinas Pertanahan Pemkot Balikpapan sudah mengunjungi lokasi Embung Aji Raden sekaligus melihat kemungkinan sumber air baku permanen dan langsung mengukur lahan tersebut untuk dibebaskan.
Menurut Ketua LPM Kelurahan Lamaru Mansur, kunjungan tahap pertama dari instansi terkait ini untuk mengukur lahan warga yang akan dibebaskan. Sejumlah warga informasinya menyatakan akan melepaskan lahannya untuk kepentingan umum namun tentunya dengan harga yang susuai.
Mansur mengatakan, untuk tahap pertama rencananya ada 8 Hektar lahan warga yang akan dibebaskan setelah itu baru berlanjut dengan lahan-lahan sekitar sehingga cukup mampu untuk menampung air dalam jumlah besar.
"Lokasi yang dikroscek yakni bagian tubuh dan pintu air bendungan Embung Aji Raden, sedangkan total lahan yang akan dibebaskan sekitar 55 hektar. Pembangunan bendungan ini akan menggunakan anggaran multiyears atau pembangunan secara bertahap yang diperkirakan hingga 2019 mendatang," paparnya.
Dibagian lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Balikpapan Sayid MN Fadly menjelaskan, pembangunan Embung Aji Raden masuk dalam rencana kerja Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga tugas Pemkot hanya membebaskan lahan untuk pembangunan badan bendungan dan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) akan langsung dilaksanakan.
"Pemkot Balikpapan berharap kalau pembebasan lahan tuntas tahun ini maka pembangunan bendungan bisa langsung dikerjakan namun yang pasti tahun depan proyek itu baru bisa jalan,” ujarnya.max/poskotakaltimnews.com